RAB Pembuatan Batako: Perhitungan Kebutuhan dan Biaya

Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan salah satu aspek penting dalam bisnis pembuatan batako. Dengan RAB yang jelas, pengusaha dapat memperkirakan modal, menghitung biaya produksi, dan menentukan harga jual yang menguntungkan.
Artikel ini akan membahas komponen utama dalam penyusunan RAB pembuatan batako, yaitu material, tenaga kerja, dan peralatan.
Menghitung Kebutuhan Batako
Perhitungan dalam tiap meter kebutuhan batako dapat menjadi dasar dalam menghitung kebutuhan batako untuk berbagai konstruksi bangunan, seperti pagar, dinding, dan lainnya.
Dalam hal ini, analisa bisnis batako sangat berperan penting, karena membantu pengusaha untuk memperkirakan kebutuhan material, tenaga kerja, dan biaya operasional.
Dengan demikian, pengusaha dapat menentukan harga jual yang kompetitif dan mengoptimalkan profitabilitas usaha. Untuk lebih jelasnya, cara menghitung kebutuhan batako untuk pagar dan konstruksi lainnya secara umum adalah sebagai berikut:
Menghitung Volume Luas Dinding
Langkah awal menghitung kebutuhan batako dengan mengetahui luas dinding. Cara menghitungnya mudah dengan rumus berikut ini:
Luas Dinding = Panjang x Tinggi
Misalkan contoh kasus dinding dengan panjang 20 m dan tinggi 3 m.
Maka luas dinding adalah: 20 meter kali 3 meter hasilnya 60 meter persegi.
Jadi luas dindingnya 60 m2.
Menghitung Kebutuhan Batako
Jika sudah mengetahui luas dinding, saatnya menghitung kebutuhan batako. Pengusaha menggunakan batako dengan ukuran standar 40 x 20 x 10. Asumsi penggunaan dalam 1 meter persegi membutuhkan 11 batako.
Lalu berapa jumlah kebutuhan batako?
Rumus kebutuhan batako:
Kebutuhan Batako = Luas Dinding x 11
Hitungan kebutuhan batako = 60 m2 x 11/m2
Hasilnya adalah 660 buah batako.
Menghitung Kebutuhan Cadangan Batako
Hitungan di atas menghasilkan jumlah kebutuhan batako yang diperlukan. Saatnya menghitung cadangan batako.
Cadangan batako berguna untuk mengantisipasi jika ada batako yang pecah atau rusak. Kebutuhan cadangan batako sekitar 3% dari keseluruhan kebutuhan batako.
Berikut cara menghitungnya:
Kebutuhan Cadangan Batako = Kebutuhan Batako x 3%
Kebutuhan Cadangan Batako = 660 x 3%
Jumlahnya 19,8, lalu dibulatkan menjadi 20 buah batako.
Menghitung Total Kebutuhan Batako
Untuk menghitung total kebutuhan batako, tinggal menambahkan saja dengan rumus:
Total Kebutuhan Batako = Kebutuhan Batako + Cadangan Batako
Total Kebutuhan Batako = 660 + 20
Hasilnya 680 buah batako.
Menghitung Kebutuhan Biaya Batako
Perhitungan biaya tergantung dari harga batako sendiri. Jenis batako bermacam-macam dengan harga yang berbeda. Harga batako putih sekitar Rp3.600, batako reguler 3 lubang sekitar Rp3.700 dan batako reguler 2 lubang sekitar Rp3.900.
Terdapat pula harga batako yang mencapai Rp4.000 hingga Rp5.000. Misalnya, jika harga per batako Rp5.000, pengusaha harus menyiapkan total biaya sebesar:
680 x 5.000 = Rp3.400.000
Jadi, sangat penting mengetahui 1 meter batako berapa biji untuk menghitung secara benar dan tepat seperti contoh hitungan di atas.
Hitungan batako sangat mudah dan dapat menyesuaikan ukuran batako serta volume dinding.
Pengusaha menghitung jumlah batako yang dibutuhkan dan menyiapkan biaya yang diperlukan dengan tepat
Biaya Tenaga Kerja
Pembuatan batako membutuhkan tenaga kerja untuk mencampur bahan, mencetak, dan mengeringkan hasil produksi. Kapasitas produksi harian menentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.
Sebagai contoh, untuk memproduksi 1.000 batako dalam sehari, pengusaha membutuhkan:
- 1-2 tenaga kerja pencampur bahan: Rp100.000 – Rp150.000 per hari per orang.
- 1 tenaga kerja operator mesin press: Rp100.000 – Rp150.000 per hari.
- 1 tenaga kerja pengeringan dan penyusunan: Rp100.000 per hari.
Total biaya tenaga kerja per hari mencapai Rp300.000 – Rp450.000, tergantung pada jumlah pekerja dan sistem upah yang diterapkan oleh pengusaha.
Peralatan dan Biaya Operasional
Selain menghitung material dan tenaga kerja, pengusaha juga perlu memperhitungkan peralatan produksi dan biaya operasional dalam RAB. Pembuatan batako memerlukan beberapa peralatan, seperti:
- Mesin cetak batako: Harga berkisar antara Rp5.000.000 – Rp20.000.000, tergantung jenis dan kapasitasnya.
- Sekop dan cangkul: Rp100.000 – Rp300.000.
- Cetakan manual (jika tidak menggunakan mesin press): Rp200.000 – Rp1.000.000.
- Ember dan alat pengaduk: Rp100.000 – Rp300.000.
- Biaya listrik atau bahan bakar: Sekitar Rp50.000 – Rp100.000 per hari.
Pengusaha harus memperhitungkan biaya operasional listrik atau bahan bakar jika menggunakan mesin press. Untuk skala produksi kecil, mesin manual bisa menjadi alternatif yang lebih hemat biaya.
Kesimpulan
penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dalam bisnis pembuatan batako sangat penting untuk memperkirakan modal, menghitung biaya produksi, dan menentukan harga jual yang menguntungkan. RAB terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu material, tenaga kerja, serta peralatan dan biaya operasional.
Pengusaha menghitung kebutuhan batako berdasarkan luas dinding yang akan dibangun dan menggunakan jumlah batako tersebut untuk memperkirakan total biaya pembelian material.
Pengusaha menentukan biaya tenaga kerja berdasarkan jumlah pekerja dan sistem upah yang diterapkan. Untuk produksi harian 1.000 batako, biaya tenaga kerja berkisar Rp300.000 – Rp450.000 per hari.
Pengusaha harus memperhitungkan pengadaan mesin cetak, cetakan manual, alat bantu, serta biaya operasional seperti listrik atau bahan bakar agar produksi berjalan efisien.
Dengan RAB yang terstruktur, pengusaha dapat membuat keputusan finansial yang lebih tepat, menghindari pemborosan, serta memastikan keuntungan yang optimal dalam bisnis pembuatan batako.
Nama : Farhan Nur Hidayat
Tanggal Lahir : 19 Juni 2004
Alamat : Gombong, Kebumen, Jawa Tengah
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum Menikah