Sumber Pakan Ternak dari Bahan Lokal yang Bergizi

Penting bagi peternak skala kecil untuk memiliki sumber pakan ternak yang ramah kantong, mudah diperoleh, dan bergizi seimbang. Alih-alih bergantung pada pakan pabrikan yang mahal, Anda bisa mengolah bahan lokal menjadi pakan berkualitas — sekaligus membuka peluang usaha di pedesaan.
Ragam Sumber Pakan Ternak dari Bahan Lokal
Berikut ini beberapa jenis sumber pakan yang bisa Anda manfaatkan dengan mudah:
Bahan | Jenis Pakan | Manfaat Utama |
---|---|---|
Jerami, sekam padi | Serat kasar | Menjaga pencernaan, membuat sapi tidak mudah stres |
Rumput liar (contoh: odot) | Hijauan | Menambah serat, memberikan vitamin dan protein |
Ampas tahu / kelapa | Protein & lemak | Menambah massa otot, meningkatkan nafsu makan |
Bungkil kedelai / sawit | Protein | Sumber protein nabati murah, meningkatkan produksi ternak |
Ampas tebu / molase | Energi & cita rasa | Memikat nafsu makan, menambah energi |
Tongkol jagung, onggok | Serat + protein | Alternatif stabilan sepanjang musim panen |
Apa Itu Sumber Pakan Ternak dan Kenapa Penting?
Secara umum, sumber pakan ternak mencakup semua bahan (hijauan, bijian, limbah, dan lainnya) yang dapat dikonsumsi oleh hewan ternak untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka. Dengan memanfaatkan bahan lokal, peternak bisa:
-
Menghemat biaya pakan hingga 50–70%
-
Mendukung ketahanan pangan desa dan ekonomi lokal
-
Menjaga keberlanjutan lingkungan dengan mengolah limbah menjadi pakan bernilai
Bahkan, menurut Ditjen PKH Kementerian Pertanian, kemandirian pakan lokal melalui unit pengolahan terbukti meningkatkan produktivitas dan pendapatan peternak desa.
Panduan Praktis Mengolah Sumber Pakan Ternak di Desa
a. Persiapan Bahan
Pertama-tama, pilih bahan dasar seperti jerami, rumput, atau onggok. Cacah halus agar mudah dikonsumsi ternak.
Untuk ampas tahu atau kelapa, jemur terlebih dahulu hingga kering, lalu giling kasar.
Selanjutnya, fermentasi ringan pada bungkil kedelai/sawit bisa membantu meningkatkan daya cerna.
b. Mengolah Hijauan
-
Gunakan mesin chopper atau giling secara manual
-
Tambahkan air dan EM4 setelah pencacahan
-
Simpan dalam drum/bunker tertutup selama 5–7 hari
Dengan metode ini, hijauan tetap segar seperti silase.
c. Meracik Formula Pakan Konsentrat
Misalnya, untuk membuat 100 kg pakan:
-
Dedak jagung/padi: 50 kg
-
Ampas protein (tahu/ikan): 20 kg
-
Bungkil kedelai: 10 kg
-
Molase: 10 kg
-
Premiks & garam/limestone: 10 kg
Campur bahan kering terlebih dahulu. Kemudian, tambahkan molase perlahan sambil terus mengaduk hingga merata.
d. Fermentasi / Probiotik
Setelah itu, semprotkan larutan molase dan EM4 ke dalam campuran pakan. Tutup rapat dan diamkan selama 3–5 hari.
Dengan cara ini, bakteri baik berkembang dan menjadikan pakan lebih tahan lama dan bergizi.
Tips Pemanfaatan Sumber Pakan Ternak di Lapangan
Contoh Formula Hybrid:
-
50% hijauan fermentasi (jerami + rumput)
-
30% konsentrat lokal (dedak + ampas tahu + bungkil)
-
20% molase + premiks
Tips Teknikal:
-
Ukur pakan tiap 3 hari, lalu sesuaikan jika sapi terlihat kurus
-
Tambahkan suplemen mineral (garam, limestone, premiks) saat hijauan rendah mineral
-
Gunakan bak kayu atau drum berkualitas untuk fermentasi yang aman
Manfaat Utama dari Sumber Pakan Ternak Lokal
Pertama, pakan lokal jauh lebih hemat. Harganya hanya 30–50% dari pakan pabrikan.
Kedua, peternak bisa menyimpan hijauan fermentasi hingga 6 bulan, sangat membantu saat musim kering.
Ketiga, pemanfaatan limbah membantu mengurangi polusi dan mendukung pertanian sirkular.
Terakhir, kemandirian peternak meningkat. Contohnya, “Kelompok Hurip Mekar” di Garut mampu produksi silase 960 ton per tahun dan menjualnya ke peternak lain.
Baca juga: Rekomendasi alat pencacah bahan pakan di bisnishakam.com — cocok untuk usaha rumahan yang ingin memproduksi pakan sendiri.
Cek pula themediawork.com untuk referensi seputar nutrisi ternak dan teknologi pakan berkualitas.
Kesimpulan
Dengan demikian, peternak bisa memanfaatkan bahan-bahan lokal seperti jerami, dedak, dan ampas tahu untuk membuat pakan ternak bergizi tinggi. Teknik pengolahan yang sederhana dan biaya yang rendah membuat proses ini cocok diterapkan di desa. Sebagai hasilnya, peternak mampu mandiri dalam menyediakan pakan sekaligus membuka peluang usaha berbasis lokal.
